Rabu, 19 Mei 2010

MITOS MASTURBASI (ONANI)



Mitos yang mengatakan bahwa, masturbasi berbahaya karena membuat dengkul menjadi kopong, ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hanya saja, perlu diingat bahwa masturbasi, seperti juga hubungan seks, merupakan hal yang memakan tenaga. Sehingga kalau kita melakukannya terlalu sering, akibatnya kita bisa merasa , kecapaiaan dan lemas.

Ada lagi mitos yang mengatakan bahwa sering masturbasi dapat menimbulkan kemandulan. Sering masturbasi, yang berarti mengeluarkan air mani. memang dapat mempengaruhi kadar sperma dalam air mani, padahal jumlah , sperma yang cukup sangat diperlukan untuk membuahi sel telur. Namun, tidak berarti remaja cowok yang sering melakukan masturbasi, kelak setelah menikah akan terganggu kesuburannya. Dengan catatan selama kebiasaan ini tidak berlanjut hingga menikah, ia akan baik-baik saja.

Apa yang harus kita lakukan? Kiat-kiat untuk mengurangi masturbasi atau onani, yang pertama dan utama adalah tekad bulat. Hal lainnya, cari berbagai trik untuk ngerem diri, yang paling bagus jelas berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang merangsang libido. Selain itu beberapa cara dibawah ini juga bisa dicoba, antara lain:

1. Kenali kemudian hindari hal-hal apa yang membuat, kita terangsang: gambar erotis, melamun sendirian di kamar tidur, atau berlama-lama di kamar mandi.
2. Cari kesibukan: ikut kegiatan remaja, olah raga atau ngobrol dengan anggota keluarga lain.
3. Minum minuman bersoda. Minuman bersoda memang kurang baik untuk kesehatan, tetapi untuk kasus keranjingan masturbasi, keburukan minuman bersoda ini malah bisa dijadikan salah satu alat terapi. Kalau nafsu sudah sampai ke ubun-ubun, bela-belain deh minum-minuman mengandung soda. Nggak lama badan pasti bakal lemes, kan jadi males tuh ngelakuin masturbasi.
4. Baca komik lucu. Komik yang lucu itu selain bisa membantu menghabiskan energi yang berlebih (kalo kita ketawa energi itu jadi keluar), juga membantu melemaskan saraf-saraf yang tegang.


Walaupun masturbasi tidak berbahaya, kita harus ingat, jangan sampai kita yang dikendalikan oleh dorongan seks. Kitalah yang harus bisa mengendalikan dorongan seks. Percaya deh, hubungan seks dengan pasangan yang kita cintai dan mencitai kita, dalam situasi pernikahan yang dilandasi komitmen yang kuat akan jauh lebih membahagiakan. Makanya, lebih baik menunggu, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar